Loncat ke konten
Pusat Berita > Produk

Mengoptimalkan Strategi Komunikasi dan Pemasaran dengan Nielsen Total Audience

7 menit membaca | Pebruari 2019
{“order”:3,”name”:”pubdate”,”attributes”:{“hidePublishDate”:”true”,”jcr:mixinTypes”:”[cq:LiveRelationship]”,”sling:resourceType”:”nielsenglobal/components/content/publishdate”},”children”:null}

MENGOPTIMALKAN STRATEGI KOMUNIKASI DAN PEMASARAN DENGAN TOTAL AUDIENS NIELSEN

Konsumen Indonesia Menghabiskan Waktu Sekitar 5 Jam untuk Mengonsumsi Media

Pertumbuhan Penetrasi Internet Mendorong Kebiasaan Layar Ganda

Jakarta, 28 Februari 2019 - Konsumsi media saat ini menjadi semakin kompleks dengan kehadiran internet. Pertumbuhan internet dipengaruhi oleh pertumbuhan pengguna smartphone yang tinggi (125% vs 2013). Saat ini, 79% pengguna internet mengakses internet melalui smartphone.

Hasilnya, semua generasi telah mengadopsi internet dan penetrasi internet terus meningkat di semua kelompok usia. Penetrasi tertinggi ada pada Generasi Milenial (lahir 1980 - 1999) dan Generasi Z (lahir di atas tahun 2000) dengan 58% dan 50%. Sementara itu, Generasi X (lahir 1969-1979) mencapai 33% dan Generasi Baby Boomers (lahir 1946-1964) mencapai 9%.

Saat ini, konsumen Indonesia menghabiskan rata-rata 5 jam per hari untuk mengonsumsi konten, baik melalui media konvensional maupun internet. Studi Nielsen pada tahun 2018 menunjukkan bahwa meskipun durasi menonton TV masih menjadi yang tertinggi dengan rata-rata 4 jam 53 menit per hari, namun durasi mengakses Internet menjadi yang tertinggi kedua dengan rata-rata 3 jam 14 menit per hari; diikuti dengan mendengarkan Radio (2 jam 11 menit), membaca Koran (31 menit) dan membaca Majalah (24 menit). (Ilustrasi 1)

Meningkatnya konsumsi Internet telah membuat kebiasaan dua layar antara media digital dan media konvensional menjadi hal yang umum. Bahkan konsumen kini dapat menikmati konten media melalui berbagai jenis perangkat digital. Di sisi lain, pengukuran pemirsa yang tepat kini menjadi lebih kompleks karena tingginya persentase duplikasi antara konsumsi media konvensional dan digital. Setidaknya ada 50 persen duplikasi pada TV vs Digital, 62 persen pada Radio vs Digital, sementara Print vs Digital mencapai 72 persen. (Ilustrasi 2)

Hal ini menjadi tantangan bagi para pelaku industri untuk dapat memiliki pengukuran yang tepat dan tidak terduplikasi antara media konvensional dan media digital. Tantangan ini terkait dengan konten dan iklan yang dikonsumsi baik di media konvensional maupun media digital. Faktanya, mengukur jumlah penonton yang melihat iklan atau konten di media digital tidak semudah mengukur di media konvensional. Media digital memiliki berbagai metrik pengukuran seperti Video Views, Click Through Rate, Page Views, Impressions yang mengacu pada 'aktivitas' tanpa mengetahui 'siapa' di balik aktivitas tersebut. Tantangan lainnya adalah mengukur jumlah penonton baik di seluruh platform digital maupun di seluruh perangkat tanpa adanya duplikasi.

"Untuk siap menuju digital, ada 3 hal yang perlu kita perhatikan. Pertama adalah model bisnis, kedua ekosistem dan yang ketiga adalah mata uang data," kata Sukma Archie, Vice President, MNC Group.

Menjawab Tantangan Pengukuran Audiens dengan Nielsen Total Audience

Para pelaku industri kini dapat mengukur jumlah pemirsa baik di media konvensional maupun digital dengan cara yang lebih mudah, dan lebih jauh lagi dapat melihat demografi pemirsa yang mengkonsumsi konten dan iklan. Nielsen Total Audience menawarkan pengukuran yang solid dari Peringkat Iklan Digital, Peringkat Iklan Total, Peringkat Konten Digital dan Peringkat Konten Total.

Peringkat Iklan Digital adalah solusi untuk menentukan audiens yang unik dari setiap orang yang terpapar iklan online melalui platform yang berbeda, dan untuk mengukur Pemirsa Tepat Sasaran dari kampanye iklan. Persentase On-Target adalah jumlah tayangan yang ditampilkan kepada audiens target utama terhadap total tayangan yang ditampilkan saat kampanye iklan digital berlangsung.

Sebagai contoh, ketika pengiklan menentukan On-Target Audience untuk kampanye iklan tertentu adalah perempuan berusia 13-39 tahun, dengan Digital Ad Ratings, kita dapat mengetahui dari Total Impression (120.356.628), pada kenyataannya iklan tersebut telah terpapar ke 85 persen On-Target Audience yang diinginkan dan memiliki jangkauan 22.227.182. Sisanya, 15 persen adalah Off-Target Audience. Pengiklan juga dapat mengetahui persentase jangkauan berdasarkan kategori usia yang diinginkan (Ilustrasi 3).

Dengan Total Ad Ratings (TAR), pengiklan dapat mengukur jangkauan pemirsa yang diperluas dan tidak terduplikasi dari mereka yang melihat kampanye melalui TV dan digital. Sebagai contoh dari data Total Ad Ratings (TAR), di antara pemirsa wanita berusia 13-39 tahun, kampanye iklan yang dilihat melalui TV memperoleh jangkauan 65 persen sedangkan melalui Digital hanya memperoleh jangkauan 3,3 persen. Dengan TAR, pengiklan juga dapat mengetahui bahwa pemirsa yang terduplikasi baik di TV maupun Digital memperoleh jangkauan sebesar 16 persen. (Ilustrasi 4)

"Kami melihat bahwa industri ini memberikan respon yang sangat positif dan mulai mengadopsi Total Ad Ratings (TAR) dalam berbagai kampanye. Tujuannya adalah untuk mendapatkan Reach, di mana dengan mengimplementasikan TAR kami dapat mengukur jangkauan audiens di TV & Digital. Dengan menerapkan TAR, kami dapat memperoleh banyak insight mengenai perilaku konsumen yang sangat membantu para pengiklan dalam menyesuaikan kampanye mereka," ujar Adrian Anwar, Senior Vice President, EMTEK Group.

Studi Nielsen lainnya, Peringkat Konten Digital, telah diterapkan pada salah satu opera sabun Thailand yang berjudul Nieow Huajai Sut Glai Peun (Semangat Penguasa). Episode pertama dari serial drama yang sangat populer di Channel 7 HD ini ditayangkan pada tanggal 1 Juli 2017 dan meraih rating TV sebesar 6,4 di antara semua stasiun TV dan memperoleh total penonton sebanyak 4,281 juta pemirsa.

Dengan Digital Content Rating, kita juga dapat mengetahui detail profil penonton Nieow Huajai Sut Glai Peun (The Spirit of the Ruler) episode 1. Mereka yang menonton melalui TV adalah 58 persen wanita, 28% penonton berusia di atas 50 tahun dan durasi menonton adalah 55 menit. Pemirsa yang menonton melalui Online Live adalah 56% wanita, 45% penonton berusia 21-34 tahun dengan durasi menonton 31 menit. Sementara itu, lebih dari separuh (53%) yang menonton melalui Online (Video on Demand) berusia 21-34 tahun dengan durasi menonton 12 menit.

Dari berbagai temuan yang ada, dapat disimpulkan bahwa media digital berperan dalam melengkapi strategi komunikasi. "Di satu sisi, peran media konvensional khususnya TV masih dominan dalam memberikan jangkauan audiens yang signifikan. Di sisi lain, media digital memiliki kelebihan dalam hal keterlibatan audiens untuk segmen yang lebih muda," kata Hellen Katherina, Executive Director Nielsen Media.

Ilustrasi 1: Pembagian Waktu Konsumsi Media

Ilustrasi 2: Duplikasi Media Konvensional dan Digital

Ilustrasi 3: Peringkat Iklan Digital Pemirsa Tepat Sasaran (Sampel)

Ilustrasi 4: Pengukuran Peringkat Iklan Total (Sampel)

Baca dalam Bahasa Indonesia

*****

Pesan untuk Jurnalis dan Editor:

Nielsen sangat menyarankan para jurnalis dan editor untuk menyertakan penjelasan singkat mengenai metodologi Nielsen ke dalam artikel, setiap kali merujuk pada data Nielsen sebagai sumber informasi.

Untuk menghindari kemungkinan ketidakakuratan dalam menggunakan data Nielsen sebagai referensi, jangan ragu untuk menghubungi pihak di atas untuk mendapatkan klarifikasi.

Nielsen memiliki Hak Jawab atas ketidakakuratan penggunaan data Nielsen dalam artikel tersebut.

TENTANG PERINGKAT IKLAN DIGITAL NIELSEN

Peringkat Iklan Digital adalah survei metodologi berbasis sensus untuk mengukur jangkauan atau audiens unik, ketepatan sasaran, dan GRP dari sebuah kampanye iklan digital. Nielsen bermitra dengan Facebook untuk informasi demografis audiens

TENTANG PERINGKAT IKLAN TOTAL NIELSEN

Total Ad Ratings (TAR) menggunakan teknologi Audience Link dalam pencocokan data real-time dari TV Audience Measurement dan Digital Ad Ratings. TAR mengukur pemirsa yang unik dan duplikasi di seluruh platform TV dan digital. TAR menghitung setiap jangkauan unik dari setiap platform (jangkauan TV saja/jangkauan digital saja).

TENTANG PEMERINGKATAN KONTEN DIGITAL NIELSEN

Peringkat Konten Digital adalah alat untuk mengukur audiens unik dan peringkat dari konten digital. Data dapat disaring berdasarkan jenis konten, demografi, perangkat, platform, tanggal, frekuensi, dll.

TENTANG NIELSEN

Nielsen Holdings plc (NYSE: NLSN) adalah perusahaan pengukuran dan analisis data global yang menyediakan pandangan paling lengkap dan tepercaya tentang konsumen dan pasar di seluruh dunia. Pendekatan kami memadukan data milik Nielsen dengan sumber data lain untuk membantu klien di seluruh dunia memahami apa yang terjadi sekarang, apa yang akan terjadi selanjutnya, dan bagaimana cara terbaik untuk menindaklanjuti pengetahuan ini. Selama lebih dari 90 tahun Nielsen telah menyediakan data dan analisis berdasarkan ketelitian ilmiah dan inovasi, terus mengembangkan cara-cara baru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terpenting yang dihadapi oleh media, periklanan, ritel, dan industri barang konsumen yang bergerak cepat. Sebagai perusahaan yang masuk dalam daftar S&P 500, Nielsen beroperasi di lebih dari 100 negara, mencakup lebih dari 90% populasi dunia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.nielsen.com.